Rabu, 28 Maret 2012

Komparasi Instrumen Investasi

  1. Emas; Minimal Waktu 6 bulan- 1 tahun; Minimal Modal 5 gram (Rp. 2,5 juta); Risiko low risk; Klasifikasi pemula
  2. Perak; Minimal Waktu 6 bulan- 1 tahun; Minimal Modal 5 gram (Rp. 85 ribu); Risiko low risk; Klasifikasi pemula
  3. Properti; Minimal Waktu tak ada; Minimal Modal Rp. 300 juta; Risiko low risk; Klasifikasi pemula
  4. Reksadana; Minimal Waktu 5 tahun; Minimal Modal Rp. 10 juta; Risiko low risk; Klasifikasi medium
  5. Saham; Minimal Waktu 5 tahun; Minimal Modal Rp. 10 juta; Risiko high risk; Klasifikasi advance

Kamis, 22 Maret 2012

TIPS: Mencermati Investasi Bodong

  • Mencermati potensi keuntungan (return) yang dijanjikan. Jika produk itu menawarkan keuntungan investasi sangat tinggi melebihi bunga bank, mulailah mencurigainya, tak cukup hanya mewaspadai.
  • Harus ada transparansi. Investasi yang tidak transparan patut mengundang pertanyaan. Dengan kata lain, investor perlu tahu bagaimana pengelola investasi itu memutar dananya sehingga mampu menghasilkan keuntungan besar. Dalam ilmu studi kelayakan bisnis dikenal beberapa metode penilaian investasi. Metode itu tidak terbatas hanya dengan melihat tingkat keuntungan, namun juga memperhatikan berbagai risiko, analisis pasar, dan aspek sosial sebuah investasi.
  • Wajib menyelidiki dan meneliti identitas perusahaan investasi mana pun dan kelompok siapa pun. Berbagai kejanggalan yang harus diwaspadai, antara lain ketidakjelasan manajemen, kinerja investasi, atau tidak ada laporan keuangan lengkap dan sudah diaudit.

Senin, 19 Maret 2012

Persiapan Sebelum Berinvestasi

  1. Lakukan perencanaan keuangan, hal- hal apa saja yang harus dipenuhi (kebutuhan), tujuan yang diinginkan
  2. Sebelum berinvestasi, disarankan ikut dalam asuransi terlebih dahulu. Asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan. Dengan cara seperti ini, kegiatan investasi tidak akan mengganggu kebutuhan yang sedang ditanggung. "Likuiditas keuangan keluarga tidak boleh diganggu investasi."
  3. Memotret kondisi keuangan penting sebelum berinvestasi. Bila potret neraca keuangan keluarga masih negatif sebaiknya jangan berinvestasi dulu. Lunasi dulu hutang, kurangi belanja konsumtif, kurangi atau hilangkan kartu kredit kalau memang itu keharusan.
  4. Sisihkan pendapatan untuk pengeluaran, sisihkan untuk dana berinvestasi, sisihkan dana sisa sebagai cadangan.
  5. Investasi itu bukan uang sisa. Namun dana yang benar- benar harus disisihkan. Dengan demikian ada persentase dari pendapatan. Tito Perdana Putra, Mutual Funds Manager Investment Product & Service Group Nuruto, menyarankan besarnya budget investasi paling tidak 20% dari pendapatan. Setelah berinvestasi, sebaiknya dilakukan secara konsisten dan tidak angin- anginan.
  6. Investasi dilakukan secara berkala dan bertahap. Dimulai dari nominal yang kecil. Tidak usah terpengaruh kondisi market. Hasil dari investasi akan mulai terlihat positif setelah berjalan minimal 5 tahun.
  7. Jangan menaruh telur dalam satu keranjang. Diperlukan diversifikasih dari portofolio. Misalnya emas, obligasi, properti.

Jumat, 16 Maret 2012

Perhatikan Hal Berikut

  • Harus punya rencana investasi. Investasi ini dipakai untuk mencapai tujuan apa. Misalnya, investasi ingin 3 tahun lagi punya duit Rp. 100 juta. Atau kepengin bisa pensiun cepat. Baru kita akan melangkah investasi apa yang akan kita maui.
  • Jenis investasi yang dipilih tergantung dari jumlah uang yang dimiliki dan tujuan investasi kita apa. Misalkan, saya setiap bulan menyisihkan uang Rp. 5 juta. Dalam satu tahun ingin punya uang sebesar Rp. 50 juta, itu berarti saya menabung taruh di bawah bantal, dan itu minim risiko. Tapi kalau duitnya ingin berkembang lebih banyak, lakukan investasi. Hanya saja memang berisiko.
  • Memilih waktu yang tepat berinvestasi, agak sulit menentukannya. Karena kita sendiri yang tahu. Sesuai dengan tujuan kita juga. Kalau misalkan harga saham mahal, ya jangan beli. Tapi kalau harga saham moderat atau murah, kita bisa investasi di sana.

Selasa, 13 Maret 2012

Tips Sukses & Meredam Risiko

Langkah awal adalah menyiapkan modal, waktu dan mental. Setelah itu pelajari, pahami dan lakukan. Mengetahui seluk beluk jenis investasi yang hendak digeluti menjadi langkah untuk mengurangi risiko. Caranya, bisa dengan membaca buku atau mencari masukan dari mereka yang pernah bergelut dengan jenis investasi tersebut.

Rabu, 07 Maret 2012

3 Profil Calon Investor

  1. KONSERVATIF; Kurang berani menghadapi risiko, belum tertarik produk- produk pasar modal, masih menyukai deposito & tabungan.
  2. MODERAT; Mulai menghadapi risiko, tertarik dengan produk- produk pasar modal.
  3. AGRESIF; Lebih senang sebagai trader.